Senin, 01 Oktober 2012

Riwayat Ali bin Abi Thalib

Posted by Admin  |  at  Senin, Oktober 01, 2012 No comments




Imam Ali kw adalah ayah Al Hasan ra dan Al Husin ra. Beliau adalah anak angkat Rosululloh SAW dan merupakan salah satu menantu Rasulullah SAW. Beliau Imam Ali kw adalah suami Siti Fathimah Az Zahra ra, sedang ayah beliau adalah Abu Thalib bin Abdul Muttalib, salah seorang paman Rasulullah SAW, yang juga menjadi ayah angkat baginda Rasulullah SAW. Beliau Abu Thalib sangat berjasa kepada Rasulullah SAW, terutama dalam menghadapi Kuffar Quraisy. Sebenarnya nama Asli Abu Thalib adalah Abdu Manaf. Tapi oleh karena putra sulungnya bernama Thalib, maka beliau mendapat panggilan Abu Thalib, yang artinya ayahnya Thalib. Adapun ibu Imam Ali kw, adalah Fathimah binti Asad ra. Beliau termasuk orang-orang yang ikut hijrah ke Madinah.
Dalam buku-buku sejarah disebutkan bahwa beliau Imam Ali kw lahir di dalam Ka’bah. Di mana di saat ibunya sedang berada di dekat Ka’bah, tiba-tiba merasa akan melahirkan. Beliau segera masuk ke dalam Ka’bah dan tidak beberapa lama, lahirlah seorang bayi laki-laki yang kemudian diberi nama Ali. Sebenarnya, waktu lahir beliau diberi nama Haidaroh oleh ibunya, tapi kemudian diganti Ali oleh ayahnya.
Riwayat selengkapnya mengenai Ali bin Abi Thalib Kw. bisa anda baca di ebook yang telah saya sediakan:
Judul: Riwayat Imam Ali bin Abi Thalib Kw.
Penulis: Yayasan Albayyinat ( www.albayyinat.net )
Format file : .exe
Ukuran : 1,1 Mb.

Berikut Daftar Isi Ebooknya:
DAFTAR ISI:
1. Tentang Imam Ali bin Abi Thalib Kw.
2. Sayyidina Ali kw Diasuh Dan Diambil Sebagai Anak Angkat Oleh Rosululloh SAW
3. Masuk Islamnya Sayyidina Ali kw.
4. PERAN SAYYIDINA ALI KW. DALAM HIJRAHNYA ROSULULLOH SAW.
5. Sayyidina Ali kw Dan Perang Khoibar
6. SAYYIDINA ALI KW DAN PERANG TABUK
7. Sakitnya Rosululloh SAW Peristiwa Hari Kamis Dan Sayyidina Ali kw
8. Imam Ali kw Dan Sagifah Proses pengangkatan Sayyidina Abu Bakar ra sebagai Khalifah
9. Baiat Sayyidina Ali kw kepada Kholifah Abubakar ra.
10. Pujian Sayyidina Ali kw Kepada Sayyidina Abubakar ra.
11. WASIAT ROSULULLOH SAW KEPADA IMAM ALI KW
12. Apa yang dimaksud dengan Hadits “ Man Kuntu Maulahu Fa Aliyyun Maulahu”
13. Sayyidina Ali kw Menerima Wasiat Dari Siti Fathimah ra
14. Imam Ali kw Dan Keputusan Kholifah Abubakar Terhadap Pembangkang Zakat.
15. Sayyidina Ali kw Dan Kholifah Umar ra
16. Sayyidina Ali kw Dan Maj’lis Syuro Serta Pembunuh Kholifah Umar ra.
17. Sayyidina Ali kw Dan Kholifah Utsman ra
18. Proses Pembaiatan Sayyidina Ali kw Sebagai Kholifah
19. Perang Jamal
20. Pemberian nama keturunan Imam Ali kw dengan nama para Sahabat dan hubungan perkawinan antara keturunan Imam Ali kw dengan para Sahabat dan Keturunannya
21. Sayyidina Ali kw Dan Penanggalan Hijriyah
22. Kitab Nahjul Balaghoh
23. Istri Istri Sayyidina Ali kw
24. Putra Putri Sayyidina Ali kw


Pada tahun 10 H, Rasulullah SAW beserta para Sahabat berangkat ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji dan haji tersebut kemudian dikenal dengan Haji Wada’. Bertepatan dengan itu, rombongan Muslimin yang dikirim oleh Rasulullah SAW ke Yaman sudah meninggalkan Yaman, mereka menuju Mekkah, untuk bergabung dengan Rasulullah SAW. Rombongan tersebut dipimpin oleh Imam Ali bin Abi Thalib kw.

Begitu rombongan sudah mendekati tempat dimana Rasulullah SAW berada, maka Imam Ali kw segera meninggalkan rombongannya guna bertemu dan melapor kepada Rasulullah SAW, dan sebagai wakilnya adalah Sahabat Buraidah ra.

Sepeninggal Imam Ali kw, Buraidah ra membagi-bagikan pakaian hasil Pampasan perang yang masih tersimpan dalam tempatnya, dengan maksud agar rombongan jika masuk kota Mekah ( bertemu dengan yang lain ) kelihatan rapi dan baik.

Namun begitu Imam Ali kw kembali menghampiri rombongannya beliau terkejut dan marah, serta memerintahkan agar pakaian-pakaian tersebut dilepaskan dan dikembalikan ke tempatnya. Hal mana karena Imam Ali kw berpendapat, bahwa yang berhak membagi pampasan perang adalah Rasulullah SAW. Tindakan Imam Ali kw tersebut membuat Buraidah ra dan anak buahnya kecewa, sehingga terjadilah perselisihan pendapat.

Selanjutnya begitu rombongan sudah sampai ditempat Rasulullah SAW, Buraidah ra segera menghadap Rasulullah SAW dan menceritakan mengenai kejadian yang dialaminya bersama rombongan dari tindakan Imam Ali kw. Bahkan dari kesalnya, saat itu Buraidah ra sampai menjelek-jelekkan Imam Ali kw di depan Rasulullah SAW.

Mendengar laporan yang isinya men’jelek jelekkan Imam Ali kw tersebut, Rasulullah SAW agak berubah wajahnya, karena beliau tahu bahwa tindakan Imam Ali kw tersebut benar.
Kemudian Rasulullah Saw bersabda kepada Buraidah ra sebagai berikut :
يَابُرَيْدَة أَلَسْتُ أَوْلَى بِالمُؤمِنِين مِنْ أَنْفُسِهِمْ
“ Hai Buraidah, apakah saya tidak lebih utama untuk diikuti dan dicintai oleh Mukminin daripada diri mereka sendiri”.
Maka Buraidah menjawab :
بَلَى يَا رَسُول الله
“ Benar Yaa Rasulullah”.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda :
مَنْ كُنْتُ مَوْلاَهُ فَعَلِىٌّ مَوْلاَهُ. (رواه الترمذى والحاكم )
“ Barangsiapa menganggap aku sebagai pemimpinnya, maka terimalah Ali sebagai pemimpin”.
Yang dimaksud oleh Hadits tersebut adalah, apabila Muslimin menganggap Rasulullah SAW sebagai pemimpin mereka, maka Imam Ali kw harus diterima sebagai pemimpin mereka, sebab yang mengangkat Imam Ali kw sebagai pemimpin rombongan ke Yaman itu Rasulullah SAW. Karena itu dia harus ditaati, dicintai dan dibantu serta dipatuhi semua perintahnya.

Demikian maksud dari Hadits :“Man Kuntu Maulahu Fa Aliyyun Maulahu”. Sebagaimana yang tertera dalam kitab-kitab yang ditulis oleh ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah.
( baca kitab Al Bidayatul Hidayah oleh Ibnu Katsir ).

Selanjutnya, oleh karena perselisihan tersebut, tidak hanya terjadi antara Imam Ali kw dengan Buraidah ra saja, tapi dengan seluruh rombonganya, dimana orang-orang tersebut menjelek-jelekkan Imam Ali kw dengan kata-kata tidak baik, yang berakibat dapat menjatuhkan nama baik Imam Ali kw, bahkan perselisihan tersebut didengar oleh orang-orang yang tidak ikut dalam rombongan ke Yaman itu, maka setelah Rasulullah SAW selesai melaksanakan ibadah haji, disaat Rasulullah Saw dan Muslimin sampai di satu tempat yang bernama Ghodir Khum, Rasulullah SAW berkhotbah, dimana diantaranya beliau mengulangi lagi kata-kata yang telah disampaikan kepada Buraidah ra tersebut, yaitu “Man Kuntu Maulahu Fa Aliyyun Maulahu”

Itulah sebabnya Hadits tersebut dikenal sebagai Hadits Ghodir Khum. Karena waktu disampaikan di Ghodir Khum itu, disaksikan oleh ribuan Sahabat.
Jadi sekali lagi, bahwa hadits : “Man Kuntu Maulahu Fa Aliyyun Maulahu”. Itu tidak ada hubungannya dengan penunjukan Imam Ali kw sebagai Khalifah sesudah Rasulullah SAW wafat. Tapi sebagai pemimpin rombongan ke Yaman yang harus dicintai dan ditaati semua perintahnya.
Semoga kita diselamatkan oleh Allah SWT dari aqidah Syi’ah Imamiyyah yang sesat dan menyesatkan. Amin.

About the Author

Write admin description here..

Get Updates

Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.

Share This Post

Related posts

0 comments:

Setelah membaca postingan di atas, kami harap para pembaca memberikan komentarnya di kotak yang disediakan dibawah ini. Terimakasih.

© 2013 Pustaka Aswaja. WP Theme-junkie converted by BloggerTheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.
back to top